Selasa, 01 Maret 2011

Kebudayaan

Wong Jawa Kelangan Jawane
(Orang Jawa Kehilangan Jawanya)


Untaian kata demi kata dibawah ini adalah sebuah kenyataan yang belum disadari oleh masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Mereka yang melupakan asal-usul nya setelah gemerlapnya kehidupan yang serba fana ini. Marilah kita resapi bersama-sama.
Disini saya sebagai penulis tidak bermaksud bersikap SARA dll, tetapi saya hanya memberikan satu contoh kecil saja. Dalam hal ini saya memberi contoh sebuah bahasa.

Bahasa Jawa adalah salah 1 bahasa terbaik di dunia. Duniapun mengakui bahasa Jawa sangat bagus, kompleks, ada tingkatan-tingkatan untuk membedakan saat berbicara dengan orang lain.
Misalnya kepada orang yang lebih tua harus menggunakan bahasa karma inggil, kepada orang yang lebih muda menggunakan bahasa ngoko alus(halus).
Setiap bahasa di masing-masing daerah aka selalu dilestarikan. Karna mereka menganggap bahasanya adalah suatu identitas dan kehormatan bagi dirinya.
Namun kini mungkin rasa itu mulai tergerus oleh derasnya arus zaman yang semakin modern,gaul dan serba ada.
Bahasa-bahasa yang sebenarnya indah telah terlupakan. Mereka menganggap bahasa daerah telah kuno. Dan kini mereka malah menggunakan bahasa yang maknanyapun tak mereka ketahui.
Bukankah sama saja kita sedang dijajah melalui mental?
Penjajahan zaman sekarang tidak harus perang, tapi mental,kebudayaan dll.
Bagaimana kita bisa menjaga Negara ini jika rakyatnya sudah tak mencintai negaranya sendiri, bahkan bahasa daerahnya, tempat pertama kali kita menangis dan bernafas.
Maka dari itu marilah kita kuatkan prinsip, agar kita hidup sebagai diri kita sendiri. Bukan menjadi orang lain. Dengan cara mencintai bahasa daerah dan nasional. Agar Indonesia tetap terjaga dengan berjuta kebudayaan.
Jangan sampai kita dijuluki “Wong Jawa Kelangan Jawane” (orang jawa kehilangan jawanya)
Bisa diartikan bahwa kita kehilangan jati diri kita sendiri.




By:Dedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar